Jurnal Ilmiah

Panduan SOS

Prog. SOS FAI

Prog. SOS FAI
Sistem Informasi Akademik Mahasiswa FAI Berbasis Online

Popular Posts

Followers

CELEBRITY

Tamu-nya FAI


Nampaknya permulaan jalannya kepemimpinan presiden SBY di era kabinet bersatu episode II ini tidak berjalan dengan mulus. Kejadian ini persis dengan peristiwa 5 tahun lalu ketika SBY baru saja dilantik menjadi presiden.
Bedanya saat itu persoalan yang dihadapi SBY adalah bencana Tsunami yang terjadi di awal-awal kepemimpinan beliau, sementara saat ini bencana nasional yang dihadapi presiden adalah isu dan wacana kenaikan gaji menteri kabinet bersatu. Lho koq ‘bencana nasional’….? Coba dipikir sob, pada saat rakyat dan penduduk negeri ini sedang menderita akibat bencana gempa bumi baik di Tasikmalaya sekitarnya, Padang – Bengkulu sekitarnya, Papua sekitarnya dan Maluku sekitarnya ( daerah mana yang mau nyusul..? ) bisa-bisanya pejabat negeri ini sibuk mikirin diri sendiri dan mengabaikan amanat penderitaan rakyat yang telah berputus asa mengharap kearifan pemimpinannya di Jakarta sana. Apa pejabat negeri ini tidak menyadari posisi mereka di pentas politik negeri ini adalah hasil keringat rakyat juga yang bersusah payah mensukseskan perhelatan pemilu beberapa bulan yang lalu. Bukankah mereka terpilih menjadi wakil rakyat karena suara rakyat juga ??? bukankah dulu mereka merayu-rayu rakyat, bermanis-manis lidah mengikat janji bakal memperbaiki nasib penduduk bumi nusantara ini. Apa janji itu terbukti ???


Rakyat jadi bertanya-tanya sebenarnya parameter dan kriteria presiden dalam memilih calon menteri kemarin memakai standar apa ? standar balas budi ? standar under pressure ? standar suka-suka ? standar simbiosis mutualisme ? standar profesionalisme ? atau apa ?? Jujur saja berapa orang yang capable dan professional dalam jabatan kementerian yang didudukinya ? Apakah menteri X punya kapabilitas, kapasitas dan berasal dari kelompok professional yang memiliki visi yang jelas dalam menangani persoalan-persoalan kebangsaan yang sedemikian rumit dan kompleksnya. Jangan-jangan para menteri kabinet bersatu episode II ini hanya bisa beretorika dan bersilat lidah sebagaimana ketika mereka mencalonkan diri kepingin menjadi anggota legislatif kemarin. Alangkah nestapa nasib penduduk negeri ini bila kenyataannya begitu.







Penduduk negeri ini juga masih ingat ketika presiden SBY menjadi juri Indonesian Ministry Contest, - macam Indonesian Idol atau Take Him Out lah – satu persatu calon menteri datang ke Cikeas menghaturkan seluruh pemikiran dan keseluruhan dirinya untuk ‘mengabdi’ kepada sang Pemenang dan Penakluk jagat politik Indonesia untuk melakukan kontak politik ( ‘L Contract Politique = kira-kira lho… ) mendukung sang Presiden menggenggam kuasa politik di negeri ini. Bisakah mereka para menteri itu bekerja dengan hatinurani dan secara obyektif mampu memahami persoalan yang dihadapi oleh rakyat negeri ini, bila ternyata mereka bukan berasal dari komunitas yang bersinggungan langsung dengan departemen yang dipimpinnya. Apa yang akan dikerjakan oleh mereka ??

Pertanyaan tadi diperkeruh dengan isu, dan wacana kenaikan gaji para menteri yang kisarannya berada pada angka 18.648.000 per bulan. Gaji pokok sekitar 5 jutaan dan tunjangan jabatan sekitar 13 jutaan, untuk ukuran menteri gaji segitu sepertinya wajar. Namun yang tidak wajar adalah, mengapa gaji musti naik dulu padahal kinerja belum kelihatan ?? yang lebih mencengangkan lagi adalah biaya operasional menteri yang konon bisa mencapai angka 100 – 200 juta perbulan ? plus mobil mewah seharga lebih dari 1 milyar. Belum lagi tunjangan hotel bila melakukan perjalanan dinas dan pos-pos lain yang muncul akibat perjalanan dinasnya itu. Sekadar informasi, ketentuan terkini gaji seorang presiden RI sebesar Rp Rp 62,7 juta sebulan. Sementara wapres Boediono bergaji Rp 42 juta. Dalam satu periode, seorang presiden RI menerima gaji resmi Rp 3,7 miliar. Penerimaan tersebut belum termasuk berbagai fasilitas dan tunjangan lainnya. Secara rinci, setiap bulannya SBY menerima gaji pokok Rp 30/240.000 dan tunjangan jabatan Rp 32.500.000. Sehingga totalnya, setiap bulan SBY menerima penerimaan Rp 62.740.000. Dalam setahun total -dikalikan 12 bulan--penerimaan Rp 752.880.000. Dalam satu periode (5 tahun) seorang presiden bergaji Rp 3,7 miliar lebih. Dengan hitungan yang sama Wapres tiap bulan menerima Rp 42.160.000 dengan rincian, gaji Pokok Rp 20.160.000 ditambah tunjangan jabatan Rp 22.000.000. Gaji setahun Boediono Rp 505.920.000. Selama lima tahun, gajinya Rp 2,6 miliar lebih. Sementara Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat atau disetarakan dengan menteri menerima gaji pokok Rp 5.040.000 dengan tunjangan jabatan Rp 13.608.000. Sehingga total penerimaan Rp 18.648.000 per bulan, belum termasuk fasilitas dinas.

Secara rinci dapat disimpulkan bahwa gaji pejabat negara terdiri atas :
Gaji Pokok dan Tunjangan ( Allowance ),adapun ragam tunjangan yang diberikan antara lain:
a. Tunjangan Jabatan
b. Tunjangan Keluarga
c. Tunjangan Kehormatan
d. Uang sidang
e. Tunjangan Komunikasi Intensif dan tunjangan lain ( aduuhh ....)
sementara fasilitas yang bakal diraup pejabat negara antara lain:
a. Kendaraan dinas
b. Rumah dinas
c. Kesehatan
d. Listrik dan Telephon
e. Sopir Pribadi
f. Biaya operasional harian
g. Bantuan BBM
h. Pengawalan dan pelayanan pimpnan dan fasilitas lain ( wwwaduhh....)

Pertanyaannya apa alasan dan motivasi dibalik kenaikan gaji itu ? apakah para menteri memang membutuhkan semua kenaikan gaji itu ? bukankah mereka sudah cukup kaya dan terhormat ketika belum menjadi menteri ? bukankah kenaikan gaji mereka tidak akan berdampak secara positif dan linier dengan kinerja dan prestasi mereka nantinya ? bukankah kenaikan gaji menteri dan pejabat lainnya bakal memicu naiknya sembako dan barang-barang kebutuhan rakyat lainnya ? bukankah rakyat negeri ini lebih membutuhkan tunjangan apapun namanya dibanding para pejabat itu ?? mengapa di negeri ini anomali-anomali semacam ini selalu dipelihara ??

Apakah kenaikan gaji para menteri dan pejabat setingkat menteri merupakan wujud dari program kerja 100 hari kabinet Indonesia bersatu ?? Lha untuk rakyat yang menderita di negeri ini program kerja yang diusulkan apa ?? katanya mereka ’pro rakyat’ katanya mereka ’lahir-besar-mati dalam perut rakyat’ katanya mereka ’berjuang untuk rakyat’ mengapa nasib rakyat hanya diperhatikan dan disajikan dalam poster kampanye, baliho-baliho, umbul-umbul dan tayangan iklan sewaktu kampanye kemarin ?? mengapa nama ’rakyat’ hanya dijadikan papan nama bagi sebuah lembaga di senayan sana ?? oohh pusing aku....mending facebook-an aja ah, siapa tahu bisa curhat sama tukul arwana, sosok yang lebih merakyat ketimbang dewan perwakilan rakyat. Qi qi qi....

26 komentar

  1. Muchlisin Says:
  2. kenaikan gaji menteri memang kontras dengan foto-foto di atas.

     
  3. Untuk pengetahuan pembaca, paling tidak ada komponen alokasi untuk seorang pejabat termasuk presiden, wakil presiden, menteri dan anggota dewan. Pertama: gaji yang dibayar langsung setiap bulan dan tidak berubah-ubah kecuali diubah dgn keputusan Menkeu. Gaji ini biasanya jumlahnya kecil. Yg kedua: Alokasi tunjangan. utk tunjangan dialokasi perbulan dgn nilai maksimum dan dibayar berdasarkan klaim. Nilainya sgt besar. Seorang presiden alokasi tunjangannya misalnya sampai 50 milyar misalnya. Gubernur bisa 5 milyar misalnya. Para pejabat biasanya selalu mengeluh ttg gaji mereka yg kecil yg selalu dijadikan alasan politik tetapi jarang membongkar fasilitas tunjangan mereka yg terlalu besar. Kita yakin, kebanyakan menteri itu akan menghabiskan klaim tunjangan mereka dgn berbagai cara tentunya. Kalau kita jumlahkah gaji+tunjangan, maka jumlahnya akan sgt besar. Soal layak atau tdk layak, anda sendiri dapat menilainya.

     
  4. Ralat: Maksudnya ada 2 komponen gitu.

     
  5. Seri Bahasa Says:
  6. dimana-mana juga sama, para politician ini mengejar kedudukan bukan ingin memikirkan masalah atau memperbaiki taraf kehidupan sosial rakyat, tapi lebih mengutamakan kepentingan yang bisa membawa keuntungan kepada mereka.

     
  7. Mas Adi Says:
  8. kalo gaji mereka sedikit, apa gak tambah parah nanti KKN di negeri ini?
    wong di gaji segitu banyak, masih ada yang korup. apalagi...?!?
    he he
    PEACE !!!

     
  9. RAJA FRESH Says:
  10. ya gitu deh,makanya pilih pimpinan jangan yg ambisi karena duit, tp susah jg ya kan kita pilih orang gak kita kenal, ya paling gak dari kekayaannya bisa dilihat tidak mata duitan lg

     
  11. iwan purwa Says:
  12. wah pengen jadi mwnteri jadinya... tp mudah-mudahan dengan gaji sebesar itu mereka bener2 profesional bekerja. mentingin rakyat bukan partai dan golonganya. tidak tergoda kkn. smoga...

     
  13. Ajeng Says:
  14. Just wait and see..Apakah mereka cukup layak menerima segala fasilitas itu..

     
  15. NURA Says:
  16. salam sobat
    trims infonya ya ,,,
    yang kaya semakin kaya dong,,,
    gaji besar...
    tapi tetap saja masih ada yang korupsi.

    haru memelas,,lihat postingannya ,,,

     
  17. TsarXota Says:
  18. Kapan ya negara ini dipimpin oleh seorang pemimpin layaknya Umar bin Khattab ra?

     
  19. RagieL Says:
  20. Saya rasa belum saatnya, kerja aja belum koq. Tunjukkan kinerjanya dulu... Kerja Keras Adalah Energi Kita. Mari Mengembalikan Jati Diri Bangsa

     
  21. heheh..kayak ngga tau kelakuan pejabat kita aja...mereka kan punya prinsip gaji dulu, baru kerja..hak dulu, baru kewajiban..
    itulah indonesia..
    mudah2an sadar tuh para menteri..
    info terbaru, tahun 2010, gaji menteri pasti naik..
    ughhhhh...

    kerja keras adalah energi kita

     
  22. Wah sialan tuh menteri...
    harusnya gaji guru/dosen+perawat/tenaga medis dinaikan lagi...

     
  23. Unknown Says:
  24. belum bekerja udah mikirin naik gaji, ckccckckkc...pejabat buaya!

     
  25. !Rchymera! Says:
  26. Amat memprihatinkan sob nasib saudara2 kita disana yg terkena musibah pada khususnya,ya kita berdoa aja agar janji2 para pejabat kita sebelum diangkat dulu diterapkan jgn hanya ngomong,peace...:D

     
  27. memang kelakuan para pejabat kita tidak mencerminkan negarawan. mereka lebih sibuk mencari kekayaan daripada memikirkan rakyat

     
  28. yah itulah kelakuan orang kalo udah jd pejabat,,,,, waktu blm jadi mereka dengan lantang sering kritik sana kritik sini,,,,,,, udah jadi ya lupa diri

     
  29. Saya ini orang awam. Yang saya tidak mengerti ketika mereka para menteri diangkat kok yang diangkat masalah kenaikan gaji menteri? Apa ini tidak menyakiti rakyat kecil indonesia yang rata-rata 30% miskin? Masak program 100 harinya para menteri yang pertama adalah adalah kenaikan gaji? ini yang aneh.

     
  30. kapan indonesia mau maju kalo begini =(

     
  31. Kue resep Says:
  32. Gaji para menteri dan pejabat naik terus!!!Kapan gaji rakyatnya juga naik??? Semoga hal ini diperhatikan juga oleh pemerintah.

     
  33. SEO Results Says:
  34. Think Big has literally done what they said they would do, which is refreshing to say the least in today's business environment. I applaud their efforts and look forward to a long and lucrative relationship. If needed, I will also act as a reference for the Think Big team.

     
  35. Indonesiahai Says:
  36. Wah.. Benar banget tuh, mestinya pemerintah tidak naikin gaji pejabat aja, tapi juga memfokuskan untuk melaksanakan amanat pembukaan uud 45.

     
  37. Most of the earn money online opportunities offer you great returns. These techniques are accepted, as they require you to put little efforts for making great returns. People with great writing talents can make money through these opportunities greatly as there are a great number of methods related to writing. There are some tips that will help you tremendously in your efforts to find the best make money online opportunity.

     
  38. Quite interesting and informative. Thanks for sharing.

     
  39. I just happened to come across your blog. Nice posts. I like this one very much. They are more content oriented than the usual ones you find these days. And the best part is the simplicity in your posts and the language you use in them. I have added you to my favorites. And I will continue to pay frequent visits to your blog. Expecting more such quality stuff from you. Carry on

     
  40. miiu Says:
  41. miris bgd liad kek gitu . bnr" kesenjangan

     

Post a Comment

Terimakasih atas komentar dan kunjungannya, salam manis buat sobat semua

Download MK

MSI

Translator



English French German Spain Dutch Arabic

Recent Post

DAFTAR ISI BLOG

1.Blog Sejenis
2.Line Website UNISMA
3.Jam’ul Qur’an
4.Hadis Pra Modifikasi
5.Kampus Pusat Budaya
6.Qawaidul Fiqhiyyah
7.Sarjana Pengangguran
8.Penyimpangan dalam Penafsiran al Qur’an
9.Implementasi Ilmu Islam dalam Peguruan Tinggi Islam
10.Pemikiran Ibn Miskawaih Dlm Pendidikan
11.Otentisitas Hadis versi Orientalis
12.Maqashid al Tasyri’
13.Sejarah Peradilan Islam
14.Mengais Kembali Konsep Turats
15.Sufi Martir Ain Qudhat
16.Tema Pokok al Qur’an
17.Metodologi Penelitian
18.Nilai Maslahat dan HAM dalam Maqashid al Tasyri’
19.Pembaharuan Kurikulum Dasar Menengah
20.Pemikiran al Mawardi
21.Tasawwuf al Falsafi
22.Profil Dosen FAI UNISMA
23.Download Bahan Kuliah
24.Ikhtilaf al Hadis Part. I
25.Ikhtilaf al Hadis Part. II
26.Filsafat Ibn Rusyd
27.Inkar as Sunnah I
28.IInkar as Sunnah Part. II
29.Beasiswa Kuliah Gratis
30.Download MAteri Perkuliahan
31.Uji Timbang Blog
32.Award Pertama Buat FAI
33.Hakikat Manusia : Sebuah Renungan
34.Award oh Award
35.Pengumuman Mengikuti Beasiswa
36. Blog-ku Istana-ku
37.Kuliah Umum di FAI Unisma
38. Info LAnjutan Beasiswa
39. Dukungan Untuk Sang Guru
40. Zikir Akbar di Unisma
41.Ujian Seleksi Kuliah Beasiswa
42. Habil dan Qabil di Era Global
43. Suasana Ujian Seleksi Beasiswa
44. Mengapa aku harus memilih?
45.Pengumuman Hasil Ujian
46. award Dari Sobat Blogger
47. Psikotest Mahasiwa Beasiswa
48. Award Maning
49.Award Blogging 4 Earth
50. Pengumuman Hasil Ujian
51.Award Motivasi & Perilaku
52. Sistem Pembekalan Akademik
53. Award Tiad aPernah Berakhir
54. Light Up The Noght
55.Cap Jempol Darah
56.Awardmu-Awardku-AwardKita
57.Anti Mati Gaya Open Minded
58.Award Is Never Die
59.KEM tingkat Nasional
60.Pengumuman Kuliah Umum
61.Virus Malas Ngeblog
62.Pengumuman Hasil Seleksi Ujian
63. Prote Hasil Pilpres
64. Ramadhan Itu Datang Lagi
65.Orientasi Pendidikan MABA UNISMA
66.Download PPT HAM dan Gender
67.Gus Dur:Sang Guru Bangsa
68.Gerakan Fundamentalisme Islam
69.Download E-Book
70.FAI UNISMA
71.Umar Ibn al Khaththab
72.Beasiswa Kuliah Prodi PGMI
73.Ikhtilaf al Hadis Part. II
74.Gelar Doa sivitas FAI UNISMA
75.Pengumuman Pelaksanaan Tes Ujian Prodi PGMI
76.Pengumuman Hasil Tes Ujian Prodi PGMI
77.Beasiswa S2 Prodi Hukum Islam PPS UNISMA
78.Selamat Jalan Akhi
79.Pesta Demokrasi
80.Ordik MABA UNISMA
81.Islam Rahmat Lil Alamin
82.Beasiswa Bagi Guru PAI di Kemendiknas
83.Hasil Akreditasi PGMI
84.Rekonstruksi Kurikulum FAI UNISMA
85.Beasiswa Perkuliahan Prodi PAI
86. Ketentuan Lomba Lustrum
87. Pengumuman Hasil Psikotes
88. Beasiswa Untuk Guru PAI
89. Islam dan Ilmu Pengetahuan
90. Pengumuman Kelulusan Penerima Beasiswa
91. Pengumuman Hasil Seleksi Ujian Tulis
92. Maqamat dan Ahwal al Sufiyah
93. Ikhtilah Ulama