Oleh : Khoirul Asfiyak
Semua orang yang menyaksikan peristiwa ditabraknya gedung WTC oleh pesawat yang diduga pelakunya adalah aktivis al Qaida, tentu tidak akan pernah bisa melupakan peristiwa hebat itu. Apalagi saksi mata yang menyaksikan dan mengalami langsung kejadian itu kemungkinan besar akan trauma sepanjang hidupnya.
Sejak peristiwa itu semangat anti Islam dan perasaan Islamphobia begitu menguat di Amerika dan seluruh dunia internasional. Dampaknya masyarakat muslim yang hidup di negara non muslim mengalami teror dan antipati dari warga non muslim lainnya. Namun dibalik peristiwa itu masih menyisakan sejumlah teori yang diyakini bisa menjelaskan siapa sebenarnya pelaku dan Inisiator dari kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada tanggal 11 september itu.
Para ahli sudah berusaha menguak beragam teori konspirasi penabrakan pesawat itu dengan sejumlah asumsi dan analisis yang hingga kini masih belum memuaskan banyak pihak. Mengurai kejadian besar, dahsyat dan sedikit sentuhan rekayasa tentu pekerjaan yang sangat berat. Akan tetapi kebenaran akan selalu berpihak,dan selalu berada di depan, meski kadang selalu mendapat cibiran atau bahkan 'Penyangkalan' dari orang yang dituduh atau tidak setuju dengan kebenaran itu.
Berikut ini adalah tayangan video yang berusaha memberikan sekelumit informasi berharga mengenai dugaan adanya Konspirasi Terencana oleh 'Oknum' yang diduga merencanakan penghancuran gedung WTC. Video berikut ini hanyalah deskripsi singkat tentang konspirasi itu dan tidak menggambarkan detil proses bagaimana Konspirasi itu mampu menghancurkan gedung kembar WTC dalam waktu yang singkat.
Dari analisis sederhana dapat kita simpulkan bahwa konstruksi gedung WTC tentulah dirancang dengan bahan-bahan yang tahan gempa, tahan api dan tahan bencana alam lainnya. Seperti bahan Molten Metal, salah satu konstruksi yang digunakan oleh gedung WTC ternyata ia termasuk Besi meleleh yang ditemukan baik di WTC menara utara, menara selatan & WTC gedung 7 dan fakta ini sangat menarik perhatian Professor Steven Jones. Steven Jones adalah Dia adalah peneliti utama eksperimental muon-katalis fusi 1982-1991 untuk Departemen Energi AS, Divisi Proyek Energi Advanced Amerika. Dari tahun 1990 sampai 1993, Jones mempelajari fusi dalam fisika benda terkondensasi dan deuterium di bawah Departemen Energi dan sponsor Electric Power Research Institute Amerika Serikat. Jones juga berkolaborasi dalam percobaan di laboratorium fisika lainnya, termasuk Triumf (Vancouver, British Columbia), KEK (Tsukuba, Jepang), dan Rutherford Appleton Laboratory di Universitas Oxford.
Pada tanggal 22 September 2005 Jones menyajikan pandangannya tentang runtuhnya menara World Trade Center dan World Trade Center 7 pada seminar di Brigham Young University ( BYU ) yang dihadiri oleh sekitar 60 orang ahli fisika. Menunjuk pada kecepatan dan simetri runtuh, karakteristik jet debu, laporan saksi mata ledakan gedung WTC, balok sebagian berkarat, logam cair di ruang bawah tanah yang masih merah panas seminggu setelah kejadian, dan gagasan bahwa tidak ada kenaikan tingginya suhu udara yang diakibatkan kebakaran, Jones menduga adanya teori peenghancuran terkontrol dalam kasus itu , sekaligus menyarankan untuk meneliti kembali melalui penggunaan nanothermite, jejak yang ditemukan dalam debu abu-abu / merah serpih. Dia menyatakan juga bahwa dalam sampel bekas reruntuhan gedung terdapat produk reaksi termit, aluminium oksida dan bola besi kecil juga dalam debu. Dia menyerukan penyelidikan ilmiah lebih lanjut untuk menguji teori penghancuran yang terkontrol dan pembukaan semua data yang relevan oleh pemerintah.
Hal ini dikarenakan konstruksi WTC terbuat dari "HIGH RISE STEEL FIRE PROOF CONSTRUCTION" yang FIRE PROOF atau Tahan API.Sehingga dalam kondisi api bagaimana pun maka konstruksi akan tetap terjaga.Dan tidak ada di dunia ini, di belahan bumi manapun, konstruksi HIGH RISE STEEL FIRE PROOF CONSTRUCTION dapat leleh hanya karena kebakaran biasa. Apalagi dalam kejadian WTC dimana seluruh konstruksi menjadi debu dengan hanya meninggalkan sangat sedikit sekali sisa.
Besi/baja hanya dapat meleleh jika dibakar dengan suhu yang sangat tinggi.
Dan ini tidak mungkin terjadi pada LANTAI DASAR dari WTC menara utara & WTC menara selatan serta WTC gedung 7.Dan barang bukti YANG DITEMUKAN ialah bukan dari hasil reaksi besi atau baja, tapi hasil dari reaksi THERMITE, sebuah bahan kimia yang sering digunakan dalam penggunaan bahan peledak tinggi.
Jika THERMITE digunakan, maka berarti CONTROLLED DEMOLISION / penghancuran gedung terkontrol. Dan jika CONTROLLED DEMOLISION, maka ini artinya dikerjakan oleh orang dalam / pemerintah.Semua ini karena untuk memasang bahan peledak ini dibutuhkan waktu paling kurang 1 bulan untuk mempelajari & memasang bahan peledak pada tempat yang ditentukan sebanyak 109 tingkat WTC dikali 2 gedung dengan konstruksi berbeda sehingga total setidaknya 218 tingkat !!! Belum lagi WTC gedung 7 yang juga ikut diledakkan dengan puluhan kejanggalan yang tidak masuk akal… Mustahil dalam tempo 1 jam dapat menyiapkan & memasang peledak sedemikian banyaknya untuk meledakkan WTC gedung 7.
setelah Professor Steven Jones giat mengkampanyekan usaha-usaha untuk menyelidiki teori konspirasi itu, mendadak artikel beliau di wesite BYU dihapus oleh admin universitas dan beliau 'dipurnatugaskan' ( sekedar menjadi paid leave professor) dari jabatannya di lembaga pendidikan BYU tersebut. Meski demikian kertas kerja prof steven Jones menarik banyak minat ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut .
Bagaimanapun juga postingan sederhana ini adalah lebih bersifat informatif belaka dan tidak bermaksud untuk menguak kebenaran konspirasi yang terjadi dalam peristiwa tabrakan gedung kembar WTC. Informasi dalam batas sekecil apapun akan sangat berharga jika di dalamnya mengandung nilai-nilai kebenaran. Semoga Kebenaran terungkap dan kejahatan dilenyapkan dari muka bumi ini. Amin Ya Rabbal 'Alamin
0 komentar