
Oleh : Fia al Kurosawa
Assalamualaikum,
Haru biru, euphoria dan genderang ‘perang’ mesin politik masing-masing capres sudah ditabuh dengan begitu membahana dan gemanya sebegitu jauh telah memecah suasana hening,harmoni masyarakat pedesaan yang sama sekali jauh dari pusat kekuasaan.Lamat-lamat perseteruan 5 tahunan itu telah meretas pekatnya rasa kesadaran dan hakikat kemanusiaan yang seharusnya dijaga dan dilindungi oleh siapapun juga. Beragam cara, metode, trik, upaya dan strategi pemenangan kampanye presiden telah dijalankan oleh masing-masing mesin politik calon presiden. Ada yang halus, ada yang sopan, ada yang bermartabat dan tidak jarang pula yang melakukannya dengan terang-terangan mengkritik kekurangan dan kelemahan masing-masing calon. Semua itu demi sebuah ‘kursi kekuasaan’ sebuah kursi panas yang Nabi Suci SAW pernah mensinyalirnya bagaikan benang tipis antara Amanah dan Nadamah. Sikap Amanah akan mengantarkan pemangkunya meraih keni’matan syurgawi yang tiada bertepi, sebaliknya jika pemangku kursi panas itu orang yang khianat, pelaku rusywah, tidak amanah terhadap rakyat yang dipimpinnya, maka jabatan itu menjadi Nadamah ( penyesalan) di akhirat nanti. Bila begitu berat konsekuensi akhirat yang bakal diterima oleh seorang pemimpin, mengapa para Capres, Tim Pemenang Pemilu, Mesin Politik, Simpatisan wa akhwatuha begitu antusias menggapai kursi panas itu. Peristiwa Cap Jempol darah yang sering mewarnai proses suksesi di negeri Indonesia ini merupakan tindakan yang bertentangan dengan rasa kemanusiaan dan jauh dari semangat kesucian jabatan kepemimpinan itu. Logika apa yang dipegang oleh para pencetusnya..?? Kesetiaan..?? Keteguhan pada komitmen...?? Hysteria...?? Keberanian...?? Kegagahan...?? Kalkulasi politik beda dengan kalkulasi cenayang, paranormal, dukun, tukang santet, penasihat spiritual, dan sebangsanya. Mereka hanya mempermainkan perasaan dan mental korbannya tanpa bisa memberikan jaminan secara faktual terhadap treatmen yang telah mereka berikan. Sugesti selalu menjadi obor penerangan bagi mahluk-mahluk tipe ini. Cobalah direnungkan ketika darah mengalir dari jempol kita apa yang terjadi...?? Apakah ada dampak yang secara sosial mampu merubah cara pandang, perilaku, dan kesadaran masyarakat untuk berbalik arah mendukung dan bersimpati pada para pelaku cap jempol darah itu..??. Alih-alih mereka bersimpati, yang terjadi justru tangan bisa tertular penyakit, karena digunakan secara bergiliran. Politik model begini tentu bukan politik yang bermartabat, bukan pula politik yang mengedepankan akal sehat, atau kompetisi yang terhormat.

Pandanglah masa depan bangsa ini, maka akan nampak oleh mu begitu berat dan beragamnya kesulitan hidup yang dienyam oleh masyarakat kita, Sadarlah...!! Fia bahkan lebih mengapresiasi Kontes SEO para blogger, ngga ada cap jempol darah, atau politik uang, paling cuman nembak Keyword hot-news media cetak atau media elektronika. So buat penggagas politik cap jempol darah sebaiknya ga usah diterusin deh gelora mensosialisasikan metode ini dalam rangka pemenangan pemilu capres. Mending gunakan akal sehat, logika, sopan santun, uswah hasanah, Tutwuri Handayani, silahkan tebar pesona, yakinkan publik bahwa anda memang layak untuk mewarisi jabatan yang penuh amanah ini. Selamat bekerja Tim Suksesi...semoga menjadi Tim yang Sukses, dapat proyek nih yee....
wassalam
nice artikel sukses selalu yaaa
amit amit mba jangan sampai kita merusak diri sendiri itu dosa...... sukses aja buat mba nampaknya makin ramai aja blongnya
serem amat yak cap jempol darah.. hehe,, setuju, mending bertarung di keyword kontes seo, lebih HOT dari POLITIK.. hihihihi
ngeri amat..
Ngasih cap jempol, kan ada luka, gimana kalo tempat cap jempolnya sudah banyak darahnya dan ada yang tercemar penyakit ganas, .. nyesel deh tuh orang..
enakan pake ink ga sakit..
Para politisi saat ini memang tengah melakukan pembodohan besar-besaran terhadap rakyat. Bayangkan kalau rakyat sampai mau melakukan hal-hal gila seperti itu untuk sebuah masa depan yang tidak jelas. Karena itu nasib bangsa Indonesia, terutama rakyat kecil tetap akan begini-begini saja.
politik ini sebenarnya banyak mengandungi pembohongan dari kebenaran yang disebarkan. seri amat jelas sekali kalau soal politik. dari peringkat rendah hingga peringkat yang tertinggi apa yang mereka mahu ialah kuasa. kerana kuasa itu segala kepentingan peribadi mereka akan menjadi nyata. sedangkan untuk rakyat hanya sedikit kebaikkan diberi, itupun hanya untuk mengelabui mata dan fikiran mereka. kata kang ikhwan itu ada kebenarannya. justru kita sebagai rakyat biasa hanya bisa melihat tapi ngak bisa berbuat apa-apa.
kedengerannya sperti mau perang ya?
ada bak tintanya gak ya.hehehe..PR nya naek lagi ya ?? selamat fia !!
Serem amat gambar tangannya, tapi nice posting.
hemm...
klo baca yg kayak gini aq jadi ngeri sendiri mb..pke ada cap jempol segala.
btw tukeran link yuk..
hiiiii.... serem...
Enakan pake tinta, soale aku ngeri kalo lihat darah.
btw makasih ya kunjungan dan doanya, maaf baru sempat balas kunjungan, sukses ya...
Nekaddddddddddddd pisan , tapi gpp lah, kan bukan jempol kita . < I don't care > . Bercanda atuh ^_^
menggelikan memang, tak hanya jempol berdarah, kontrak politik juga, untuk apa ? apakah yg mereka jamin bila mereka gagal ?
benar2 kosong...
makasih sharingnya, ramai ya di indonesia...jadi tau nih...
NIce blog kunjungan buru2 lain waktu mampir lagi
hai hai aku follow kamu, follow aku yaa ;)
artikel yg bgs sob...terus semangat ya.aku follow y sob....
jalan2 siang liat koleksiku...
Asik...
ihh ...
ngeri banget ...
judulnya cap jempol ..
tapi gambarnya cap tangan ...
hahaha ...
sori sob ...
peace ...
wuih serem amat.. kaya film horor.. :)
Pengamat politik juga mbak Fia ?
keren ulasannya.... top dah...
Digambarnya kok cap tangan ya, bukan cap jempol.. :)
@berfikir dan berjiwa besar: thanks sob
@Gobang:Yups setuju jgn menyakiti diri sendiri
@Stop Dreaming Start Action:Ya Kontes SEO lbh menarik
@Trik Tips Blog:Masa' seh....
@Forum Sejahtera:itu dia yang fia khawatirkan mas,
@Yenli:hi hi hi se7 mba' Yenli
@KangIkhwan:..se7 100% stop kekerasan dan pembodohan
@Seri: ya sob, kita hanya bisa menulis realita tanpa bisa berbuat apa2 maklum org kecil
@Donna510:hi hi hi...
@Catatan Tukang:..met PR 4 ya mas...itthai: boleh, konfirmasi lagi yah...@Cahyadi:..hiiiii..juga..
@Lala:..Thanks Mba' Lala
@Timothius : he..he..
@Aruna:Yups itu dia mas...
@Narti: Thanks ya mba'...
@Budi:Ya deh, thanks ya mas
@Aruna&Irmasenjaku:thanks ya sob,
@Nins collections online: thans
@Tekbang 92: apanya mas...??
@Bayu The mAniac:Ga punya image jempol mas, mau nusuk jempol sendiri takut liat darah hi hi
@Benni : Masa' seh...hi hi
@yudie : aduuh mas yudie ini bikin aq malu aja..hi hi hi
@Safril:he he...idem sama Bayu the maniac hi hi
yang penting rakyat bahagia.
sobt blogmu lambret bgt..
sukses sllu..
gmn dh bisa login?
blog sob gk kna banned kn cm shoutmix???
keren blog na, selamat ngeblog ja buat unisma, jgn lupa kuliah ya, he he
fai sorry kunjugan gw di coment aja abis ga kuat kompi gw wkwkwkwk
wah .... nice post bos
salam kenal ya sob
hai...hai...
lam knl...
ikut gabung ni....
follow blog ak ya....
http://www.amcied-logica.blogspot.com
yg penting jadi baik
sip bro
seru juga nich healthlovemoneyand family
good article.. succes for you..
http://1001processor.blogspot.com
numpang mampir om...artikelnya so wood gitu....
good idea tuh
http://gooddell.blogspot.com/