Seringkali kita membaca dari berbagai sumber dan refferensi yang tersebar luas di berbagai perpustakaan Islam, bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat dan memberi kemanfaatan yang luar biasa bagi nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai ummat Islam kita harusnya bangga dengan 'proklamasi' al Qur'an itu.Namun kebanggaan itu harusnya diikuti dengan kesadaran tentang realisasi dari pernyataan itu. Benarkah pernyataan al Qur'an itu telah berhasil kita wujudkan ? dari sudut pandang mana kita bisa mengaku sebagai ummat yang mengemban misi menebar rahmat di muka bumi ini ? prestasi besar apakah yang kita persembahkan kepada ummat manusia di muka bumi ini sebagai bentuk rahmatan lil alamin itu ? capaian-capaian spektakuler apakah yang kita catatkan dalam relung hati umat manusia sehingga mereka patut mengenang kita sebagai umat terbaik di jagad raya ini ?? mungkinkah semua pertanyaan-pertanyaan itu bisa kita jawab dengan mudah ??
Sobat FAI tercinta...mengemban amanah untuk memakmurkan dunia bukanlah sekedar barisan deret kata yang kosong dari pembuktian. Ummat Islam punya gawe besar untuk bisa merealisir keinginan al Qur'an menjadi Khalifah fi al 'Ardl dengan segala tantangan dan hambatan yang menyertainya. Suatu 'proyek maha besar' yang tidak cukup diselesaikan dengan apologi retorika belaka. Alangkah mudahnya merancang argumentasi verbal untuk membuktikan bahwa kita ummat Islam adalah ummat terbaik ( Khaira Ummah ) yang diciptakan Sang Pengatur Alam Raya ini. Jika argumentasi verbal ini diucapkan dihadapan forum yang terbatas, dari kalangan sendiri, jama'ah sendiri tentu tidak menimbulkan banyak komentar. Namun bila pengakuan ini disampaikan dalam forum lintas doktrinal, lintas culture, lintas intelektual dan lintas sektoral bisa jadi akan menimbulkan banyak persepsi. Mulai dari yang simpati dengan jargon khalifah fi al 'Ardl, meski juga ada yang sekedar berempati, tidak menutup kemungkinan sikap antipati akan ditunjukkan oleh berbagai kalangan yang menuntut bukti kebenaran jargon itu. Sebagai ummat Islam yang baik, apa yang sudah kita persiapkan untuk membuktikan bahwa Islam adalah rahmat lil 'Alamin itu..???
Sobat FAI tercinta, nilai Kebenaran tidak berdiri di atas jalinan kata-kata metafor yang meliuk-liuk membingungkan pendengar atau pembaca kalimat itu. Kebenaran yang disembunyikan dalam sebuah susunan kalimat hanya akan menimbulkan tanda tanya besar akan implementasi-nya dalam realitas kehidupan yang serba positivisme ini. Kebenaran yang hanya disandarkan pada dalil-dalil positivisme belaka juga kering dari nilai spiritualisme. Oleh karena itu kebenaran sejati haruslah didukung oleh pembenaran secara logis, rasional, argumentatif, filosofis dengan keharusan membuktikan secara zhahir ( positivisme ) kebenaran yang bersifat logosentris itu. Barulah kita bisa disebut sebagai ummat yang mengemban amanah Rahmat lil 'Alamin itu bila kita mampu merealisasikannya dalam kehidupan nyata dan tidak sekedar ucapan kosong tanpa makna.
Bersambung...
Sobat FAI tercinta...mengemban amanah untuk memakmurkan dunia bukanlah sekedar barisan deret kata yang kosong dari pembuktian. Ummat Islam punya gawe besar untuk bisa merealisir keinginan al Qur'an menjadi Khalifah fi al 'Ardl dengan segala tantangan dan hambatan yang menyertainya. Suatu 'proyek maha besar' yang tidak cukup diselesaikan dengan apologi retorika belaka. Alangkah mudahnya merancang argumentasi verbal untuk membuktikan bahwa kita ummat Islam adalah ummat terbaik ( Khaira Ummah ) yang diciptakan Sang Pengatur Alam Raya ini. Jika argumentasi verbal ini diucapkan dihadapan forum yang terbatas, dari kalangan sendiri, jama'ah sendiri tentu tidak menimbulkan banyak komentar. Namun bila pengakuan ini disampaikan dalam forum lintas doktrinal, lintas culture, lintas intelektual dan lintas sektoral bisa jadi akan menimbulkan banyak persepsi. Mulai dari yang simpati dengan jargon khalifah fi al 'Ardl, meski juga ada yang sekedar berempati, tidak menutup kemungkinan sikap antipati akan ditunjukkan oleh berbagai kalangan yang menuntut bukti kebenaran jargon itu. Sebagai ummat Islam yang baik, apa yang sudah kita persiapkan untuk membuktikan bahwa Islam adalah rahmat lil 'Alamin itu..???
Sobat FAI tercinta, nilai Kebenaran tidak berdiri di atas jalinan kata-kata metafor yang meliuk-liuk membingungkan pendengar atau pembaca kalimat itu. Kebenaran yang disembunyikan dalam sebuah susunan kalimat hanya akan menimbulkan tanda tanya besar akan implementasi-nya dalam realitas kehidupan yang serba positivisme ini. Kebenaran yang hanya disandarkan pada dalil-dalil positivisme belaka juga kering dari nilai spiritualisme. Oleh karena itu kebenaran sejati haruslah didukung oleh pembenaran secara logis, rasional, argumentatif, filosofis dengan keharusan membuktikan secara zhahir ( positivisme ) kebenaran yang bersifat logosentris itu. Barulah kita bisa disebut sebagai ummat yang mengemban amanah Rahmat lil 'Alamin itu bila kita mampu merealisasikannya dalam kehidupan nyata dan tidak sekedar ucapan kosong tanpa makna.
Bersambung...
0 komentar