Oleh : Fia al Kurosawa
Beberapa saat yang lalu hampir semua rakyat Indonesia merasa terhenyak, kaget dan prihatin. Seorang pendekar hukum, bapak Antasari Azhar disangka mendalangi pembunuhan terhadap rekan bisnisnya, yakni bapak nasrudin zulkarnaen. Orang jadi bertanya-tanya mengapa manusia jadi begitu mudah mencabut nyawa manusia yang lain tanpa memperhitungkan dosa dan azab yang bakal diterimanya kelak di akhirat. Mengapa demikian kejam manusia itu...?? dan tiba-tiba saja di tengah-tengah keterkejutan itu ada kambing hitam yang lewat dan kebetulan kambingnya bernama ‘ Rani Juliany’ so lengkaplah episode drama kejahatan manusia, karena seketika itu juga rani gadis cantik itu dituding sebagai penyebab dari melayangnya sebuah nyawa. Pejabat itu terlibat tindak pidana gara-gara persoalan asmara...!!! titik. Tapi sob, cobalah dipikir, apakah masalahnya sesederhana itu...?? Bila dirunut sejarah perjalanan manusia, tragedi pembunuhan terbesar dan paling monumental adalah kasus pembunuhan qabil terhadap saudaranya sendiri, Habil. Qabil membunuh Habil karena berebut salah satu unsur keindahan dunia yakni wanita, calon istri si habil. Sobat Fai tentu sudah sangat faham alur cerita geneologi nenek moyang kita itu. Fia cuman mo bahas kapasitas dan keseharian beliau berdua dari berbagai sudut pandang, barangkali bisa memahami mengapa bapak Antasahi Azhar disangka melakukan rencana pembunuhan itu. Sobat Fai tercinta, Qabil dalam hidup kesehariannya adalah seorang petani, peladang dan perambah hutan. Dalam artian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya qabil sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang ada. Qabil tinggal mengambil, memetik dan memanen beraneka ragam tanaman dan tumbuhan yang kala itu jenis dan manfaatnya sangat barmacam-macam. Qabil tidak perlu bersusah payah menanam atau bercocok tanam sedemikian rupa karena alam telah menyediakan dengan begitu luasnya. Sementara jumlah penghuni alam dunia waktu itu belumlah seberapa dibandingkan zaman sekarang ( koq tahu..??? entahlah, kira2 aja begitu..).Oleh karena itu qabil adalah ‘pemilik’ ( tuan tanah ) dari tanah dan tanaman yang tumbuh di atasnya beragam tanaman itu. Sementara Habil adalah peternak dan penggembala, di mana untuk menyambung hidupnya beliau harus bersusah payah berburu binatang di hutan, atau menjaga binatang ternak dari sergapan binatang pemangsa lainnya. Habil harus bersusah payah untuk melanjutkan hidupnya di dunia ini, keadaan yang sangat berbeda dengan yang dialami oleh qabil.
Dari sini kita bisa membandingkan performa qabil mewakili kelompok kaum Borjuis, tuan tanah, bos, yang dalam hidup keseharian tidak perlu bersusah payah untuk memenuhi tuntutan perut. Sementara habil mewakili kelompok masyarakat pekerja keras, orang-orang kecil yang demi sesuap nasi harus mengeluarkan seluruh tenaga yang dimilikinya. Demikianlah keadaan ini berlangsung hingga episode kedua anak manusia ini merangkak pada tahap kehidupan rumah tangga.
Nah pada saat keduanya memasuki fase kehidupan birahi, tuntutan syahwat yang sedemikian besar itu memaksa keduanya untuk segera menikah. Sejurus kemudian Nabi Adam AS memilihkan salah satu saudara perempuan dari keduanya untuk dinikahi baik oleh Habl maupun Qabil. Sayangnya pilihan/perjodohan itu ditentang Qabil, nampaknya qabil lebih naksir calon istri Habil. Maka terjadilah perebutan wanita untuk pertama kalinya dalam sejarah ummat manusia. Nah untuk menyiasati perebutan wanita ini Nabi Adam AS membuat sayembara berupa keduanya supaya mempersembahkan hak milik terbaik untuk diberikan kepada Allah SWT. Nah pada saat inilah, muncullah sifat asli dari kedua anak Nabi Adam AS ini. Qabil sebagai pribadi yang tidak pernah bekerja keras untuk mendapatkan sandang pangan justru mempersembahkan harta yang paling tidak bernilai untuk diberikan pada Tuhannya. Padahal ia memiliki sejumlah bahan pangan dengan kualitas yang baik, akan tetapi bahan pangan yang dipersembahkan kepada Tuhannya itu berupa beberapa butir gandum yang sudah layu tidak berisi lagi. Sementara habil mempersembahkan seekor domba yang sehat dan berisi untuk dipersembahkan kepada Tuhannya. Jelas saja persembahan qabil tadi ditolak, dan persembahan Habil yang diterima. Sehingga pada akhirnya Habil mendapatkan wanita yang cantik itu. Dan kita sudah tahu akhir dari episode ini, Habil sebagai saudara kandung Qabil bersimbah darah, meregang nyawa di tangan saudaranya sendiri, hanya gara-gara seorang wanita. ( mengapa wanita di sini disalahkan??? Harusnya nafsu serakah, nafsu hewani-lah yang patut untuk dipersalahkan dan bukan wanitanya...aku protess neh...!!)
Maka saat itu tergoreslah guratan pena sejarah tragedi pembunuhan pertama di muka bumi. Dan sayangnya sob, kita sebagai manusia sekarang ini adalah keturunan dari Qabil, manusia Sang Pembunuh itu. Manusia yang hidupnya tidak perlu bekerja keras, hanya memanfaatkan ’lingkungan’ di sekitarnya, manusia yang pemalas. Sementara pribadi unggul itu si Habil, si pekerja keras, si Penyantun meninggal tanpa sempat mewariskan sifat kedermawanan yang indah itu. Mengapa manusia sekarang suka membunuh, gampang membunuh, tega membunuh demi sesuatu yang nisbi..? tanya sama si Qabil...!! So, jangan kaget deh bila sekarang ini ada kejadian bapak membunuh anak, anak membunuh Ibu dan sesama saudara saling membunuh. Sebab dalam aliran darah kita masih menyisakan gen sang pembunuh itu, sedikit atau banyak, berpotensi atau tidak, tapi ini fakta sejarah....betapa mengerikan hidup di dunia ini...!
Beberapa saat yang lalu hampir semua rakyat Indonesia merasa terhenyak, kaget dan prihatin. Seorang pendekar hukum, bapak Antasari Azhar disangka mendalangi pembunuhan terhadap rekan bisnisnya, yakni bapak nasrudin zulkarnaen. Orang jadi bertanya-tanya mengapa manusia jadi begitu mudah mencabut nyawa manusia yang lain tanpa memperhitungkan dosa dan azab yang bakal diterimanya kelak di akhirat. Mengapa demikian kejam manusia itu...?? dan tiba-tiba saja di tengah-tengah keterkejutan itu ada kambing hitam yang lewat dan kebetulan kambingnya bernama ‘ Rani Juliany’ so lengkaplah episode drama kejahatan manusia, karena seketika itu juga rani gadis cantik itu dituding sebagai penyebab dari melayangnya sebuah nyawa. Pejabat itu terlibat tindak pidana gara-gara persoalan asmara...!!! titik. Tapi sob, cobalah dipikir, apakah masalahnya sesederhana itu...?? Bila dirunut sejarah perjalanan manusia, tragedi pembunuhan terbesar dan paling monumental adalah kasus pembunuhan qabil terhadap saudaranya sendiri, Habil. Qabil membunuh Habil karena berebut salah satu unsur keindahan dunia yakni wanita, calon istri si habil. Sobat Fai tentu sudah sangat faham alur cerita geneologi nenek moyang kita itu. Fia cuman mo bahas kapasitas dan keseharian beliau berdua dari berbagai sudut pandang, barangkali bisa memahami mengapa bapak Antasahi Azhar disangka melakukan rencana pembunuhan itu. Sobat Fai tercinta, Qabil dalam hidup kesehariannya adalah seorang petani, peladang dan perambah hutan. Dalam artian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya qabil sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang ada. Qabil tinggal mengambil, memetik dan memanen beraneka ragam tanaman dan tumbuhan yang kala itu jenis dan manfaatnya sangat barmacam-macam. Qabil tidak perlu bersusah payah menanam atau bercocok tanam sedemikian rupa karena alam telah menyediakan dengan begitu luasnya. Sementara jumlah penghuni alam dunia waktu itu belumlah seberapa dibandingkan zaman sekarang ( koq tahu..??? entahlah, kira2 aja begitu..).Oleh karena itu qabil adalah ‘pemilik’ ( tuan tanah ) dari tanah dan tanaman yang tumbuh di atasnya beragam tanaman itu. Sementara Habil adalah peternak dan penggembala, di mana untuk menyambung hidupnya beliau harus bersusah payah berburu binatang di hutan, atau menjaga binatang ternak dari sergapan binatang pemangsa lainnya. Habil harus bersusah payah untuk melanjutkan hidupnya di dunia ini, keadaan yang sangat berbeda dengan yang dialami oleh qabil.
Dari sini kita bisa membandingkan performa qabil mewakili kelompok kaum Borjuis, tuan tanah, bos, yang dalam hidup keseharian tidak perlu bersusah payah untuk memenuhi tuntutan perut. Sementara habil mewakili kelompok masyarakat pekerja keras, orang-orang kecil yang demi sesuap nasi harus mengeluarkan seluruh tenaga yang dimilikinya. Demikianlah keadaan ini berlangsung hingga episode kedua anak manusia ini merangkak pada tahap kehidupan rumah tangga.
Nah pada saat keduanya memasuki fase kehidupan birahi, tuntutan syahwat yang sedemikian besar itu memaksa keduanya untuk segera menikah. Sejurus kemudian Nabi Adam AS memilihkan salah satu saudara perempuan dari keduanya untuk dinikahi baik oleh Habl maupun Qabil. Sayangnya pilihan/perjodohan itu ditentang Qabil, nampaknya qabil lebih naksir calon istri Habil. Maka terjadilah perebutan wanita untuk pertama kalinya dalam sejarah ummat manusia. Nah untuk menyiasati perebutan wanita ini Nabi Adam AS membuat sayembara berupa keduanya supaya mempersembahkan hak milik terbaik untuk diberikan kepada Allah SWT. Nah pada saat inilah, muncullah sifat asli dari kedua anak Nabi Adam AS ini. Qabil sebagai pribadi yang tidak pernah bekerja keras untuk mendapatkan sandang pangan justru mempersembahkan harta yang paling tidak bernilai untuk diberikan pada Tuhannya. Padahal ia memiliki sejumlah bahan pangan dengan kualitas yang baik, akan tetapi bahan pangan yang dipersembahkan kepada Tuhannya itu berupa beberapa butir gandum yang sudah layu tidak berisi lagi. Sementara habil mempersembahkan seekor domba yang sehat dan berisi untuk dipersembahkan kepada Tuhannya. Jelas saja persembahan qabil tadi ditolak, dan persembahan Habil yang diterima. Sehingga pada akhirnya Habil mendapatkan wanita yang cantik itu. Dan kita sudah tahu akhir dari episode ini, Habil sebagai saudara kandung Qabil bersimbah darah, meregang nyawa di tangan saudaranya sendiri, hanya gara-gara seorang wanita. ( mengapa wanita di sini disalahkan??? Harusnya nafsu serakah, nafsu hewani-lah yang patut untuk dipersalahkan dan bukan wanitanya...aku protess neh...!!)
Maka saat itu tergoreslah guratan pena sejarah tragedi pembunuhan pertama di muka bumi. Dan sayangnya sob, kita sebagai manusia sekarang ini adalah keturunan dari Qabil, manusia Sang Pembunuh itu. Manusia yang hidupnya tidak perlu bekerja keras, hanya memanfaatkan ’lingkungan’ di sekitarnya, manusia yang pemalas. Sementara pribadi unggul itu si Habil, si pekerja keras, si Penyantun meninggal tanpa sempat mewariskan sifat kedermawanan yang indah itu. Mengapa manusia sekarang suka membunuh, gampang membunuh, tega membunuh demi sesuatu yang nisbi..? tanya sama si Qabil...!! So, jangan kaget deh bila sekarang ini ada kejadian bapak membunuh anak, anak membunuh Ibu dan sesama saudara saling membunuh. Sebab dalam aliran darah kita masih menyisakan gen sang pembunuh itu, sedikit atau banyak, berpotensi atau tidak, tapi ini fakta sejarah....betapa mengerikan hidup di dunia ini...!
tuh gambarnya sadis amat ya
Harta, Tahta dan Wanita....
3 Unsur yang selalu di usung Iblis untuk menggoda keturunan Nabi Adam...
Nice Share teman
Iblis gak akan berhenti menggoda anak-cucu ADAM dengan segala keindahan dunia yang sesaat... tetap ber-dzikir pada ALLAH agar di jauhi dai godaan2 itu.. btw, kalo dipikir2 ngap juga antasari bunuh nasrudin cuma hanya si RANI ya? agak2 gak masuk di akal...
makanya sering banyak yang bunuh-bunuhan ya
yup...memang ini perlu menjadi renungan kita semua....
Al Maidah 27-30 menyebut pembunuhan itu tjd sebab qabil iri stlh Allah menerima kurban dari habil tp menolak kurban dari dirinya.kisah ini mengisyaratkan pertentangan abadi antara si dengki dan org yg ikhlas berkurban.